Senin, 26 Juli 2010

Tentang Nishfu Sya’ban...

Ada beberapa kawan yang menanyakan kepadaku tentang puasa khusus Nishfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban). Karena aku yang rada-rada norak ini bukan ulama, maka wajar jika aku menyandarkan pendapat tentang puasa ini kepada ulama-ulama yang aku ketahui keilmuannya, walaupun pengetahuanku tentangnya masih sedikit.
Hah, mari2,…=))

Dari kitab Fiqih Sunnah jilid 2 Sayyid Sabiq, pada bab Puasa Sunnah hal;54-55, disebutkan; Berpuasa khusus pada Nishfu Sya’ban karena menyangkanya ada kelebihannya dari yang lain adalah tidak berlandas-kan dalil atau keterangan shahih.

Di kitab Bid’ah-bid’ah yang Dianggap Sunnah (Judul asli; As-Sunan wa al-Mubtada’ at al-Muta’alliqah bi al-Adzkar wa ash-Shalawat)-nya Syaikh Muhammad Abdussalam Khadr asy-Syaqiry pada hal. 155, disebutkan:

Hadits: “Pada malam Nishfu Sya’ban, shalatlah dan berpuasalah pada siang harinya.” Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Ali. Menurut penulis Hasyiyah Ibnu Majah, isnadnya dha’if karena terdapat nama Ibnu Abi Basarah, Ahmad dan Ibnu Ma’in. Dua orang terakhir bahkan dicap sebagai pembuat hadits palsu.

Demikian saja sodara2,…=)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar