*Aih, judul apa pula ini? Jangan kau tanyakan padaku. Aku juga tak tahu-menahu. Yang penting baca dulu,..=D*
Takziah Cinta de Movie, Ini judul pilem yang pertama kali di deklarasikan oleh seorang yang kukenal sebagai penyair dan perayu ulung dari kampungku. Syeh Iwan namanya. Salah seorang vokalis tim Nasyid terbesar dan terakhir di ABdya, Nurani. Kini ia seorang guru fisika, dan termasuk yang masih peduli dengan dunia pendidikan yang sedang digelutinya langsung. Mengapa kukatakan beliau peduli?pasti dengkulmu berpikir,”bukankah wajar dia peduli karena beliau juga guru?.” Ehem, Begini kawan, memang dia guru, tetapi ingat, tidak semua guru peduli dengan dunia pendidikan. Banyak yang masih menganggap “guru” cuma sebagai lahan untuk mencari pundi-pundi rupiah tanpa disertai beban memperbaiki perangai-perangai siswa yang akhir-akhir ini semakin liar dan norak.
Ah, aku pikir kali ini aku tak akan membahas perkara pendidikan ini, mungkin jika “serius”ku mau bekerja baru akan kutulis. Tak usah kau paksa-paksa aku lagi. Fokus, aku akan berbual masalah pilem kali ini.
Takziah Cinta. Awalnya diniat dan dilontarkan oleh si-bujang perayu ulung tadi sebagai judul film layar lebar bergenre romantis-pragmatis-dramatis yang berlokasi di Aceh Barat Daya. Ketika judul ini disampaikan, aku terperanjat tanpa ampun. Terdiam sangak. Mata berbinar. Aku tak menyangka ada judul film yang begitu menggoda ketika dunia perfileman sedang menjamur film-film cabul berbalut film horror atau komedi saat ini. Wah, ini judul yang fenomenal kupikir saat itu.
Yang kuingat-ingat, judul ini disampaikan padaku pada hari jumat ketika kami makan siang bersama. Dan pasca pertemuan itu imajinasiku semakin liar dan mulai tak terkontrol untuk menerka-nerka seperti apa film ini nantinya. Aku menggunakan berbagai analisa dan tebakan untuk memprediksikan seperti apa ceritanya nanti. Aku tak sabar ingin menontonnya sambil minum kopi Ogek. Aku bingung tapi rindu. Aku gelisah tapi menikmati kegelisahan ini. Ah, terasa seperti jatuh cinta saja memang.
Awalnya, aku berpikir Takziah Cinta de Movie akan bercerita tentang kisah percintaan yang bertepuk sebelah tangan. Kisah Si-fulan A yang memendam hati kepada fulanah yang masih satu kampung dengannya. Tapi fulanah telah dikhitbah oleh fulan B. Sehingga secara aturan Nabi maka haram bagi fulan A untuk mengkhitbah si-fulanah karena fulan B sodara seimannya telah lebih dahulu melamar. Sambil uring-uringan si fulan A pulang dan mengalami kecelakaan. Ia tak melihat jalan karena asik main Facebook pake Hape dan tertabrak becak yang sedang membawa ratusan pohon Kaktus!. Usut punya usut ternyata si-tukang becak juga sedang meng-update status Facebok pake Hape-nya saat itu. Fulan A pun wafat diantara himpitan dan tusukan duri pohon kaktus tadi. Di status Fulan A tertulis status terakhirnya yang berbunyi,”aaaaaaaaaaaaarrrrghhh,..”. Tanpa ada yang memberi komen.
Fulan A-pun ditakziahi orang sekampung, termasuk si fulanah dan Fulan B. Pilem pun selesai. Rencananya akupun akan menangis saat itu. Mantap dah.
Namun, aku masih penasaran dan tidak bisa berhenti pada satu asumsi saja. Aku kembali berpikir lagi. Sangkaku mungkin Takziah Cinta de Movie ini berkisah tentang pemuda/i Abdya yang kuliah di Kairo, Mesir. Lalu dipertengahan cerita si-pemuda kampung tadi ketemu perempuan bercadar di dalam Bus. Mereka sama-sama tertarik.
Lalu di 60% cerita mereka menikah. Tapi tiba-tiba di 85% cerita, si-pemuda terpaksa harus menikahi seorang perempuan nasrani yag akhirnya masuk Islam. Si-pemuda berpoligami..*hehe kayaknya mirip Ayat-ayat Cinta-kan?*. Lalu si-pemuda pulang ke Abdya karena mau lebaran di kampung, namun terjadi musibah. Pesawat yang ditumpangi pemuda mogok, businya kena hujan dan minyaknya habis…..dan,..dan,..ia pun tak tau dimana rimbanya. Hilang.
Akhir cerita, rumahnya dikampung ditakziahi oleh orang sekampung. Lalu pilemnya The End. Aku menangis. Kupikir pilem Takziah Cinta memang bukan main adanya.
Hah rupanya, semakin kutahan tapi malah semakin bercabang pikiranku. Takziah Cinta de Movie betul-betul membuatku tak bisa tidur. Bahkan sampai-sampai pernah terpikir Takziah Cinta berkisah tentang Superman yang tobat masuk Islam dan memilih tinggal di Blangpidie. Ia mengganti kostumnya yang tak seronok itu dengan sarung. Dan ia menikah dengan perawan beriman disana. Ia-pun membasmi mafia-mafia proyek di-Abdya, termasuk memindahkan Kadis-kadis yang berprogram tak karuan ke kutub utara. Tak lupa bosnya kadis-kadis tadi juga sekalian. Abdya-pun mulai hidup tentram dan damai. Dan superman meminta kepadaku mendesain rumah sederhana untuknya di Abdya. Ia betah tak mau pindah-pindah lagi….*takziahnya dimana ni?aku juga tak tahu.*
Setelah sepekan berlalu sejak pertemuanku dengan syekh Iwan di Banda Aceh aku melamun. Akhirnya aku mencoba mengembalikan kata “takziah” kepada makna dirinya sendiri.
Dalam kitab Wa’idz Bakat Lahu ‘Uyun al-‘Alamin-nya Muhammad Mahir al-Buhairi disebutkan, Al-‘aza’ berarti sabar. At-Ta’ziyah berarti penyabaran. Begitu juga yang disebutkan di kitabnya Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah jilid 2.
Buku al-Buhairi yang terjemahan Indonesianya berjudul Ziarah Kubur ini melanjutkan. “Jadi, ketika orang-orang mengunjungi seseorang yang sedang ditimpa musibah, sebenarnya mereka mendorong seseorang itu agar sabar. Dengan kata lain, mereka turut menanggung kesedihan orang yang sedang ditimpa musibah sekaligus mendorongnya agar tetap bersabar.”
Takziah bertujuan untuk menghibur, menghapus kesedihan, dan meringankan beban keluarga, kekasih, sahabat, atau kerabat mereka. (Ziarah Kubur: 155)
Hm,.tentu aku mulai mendapat sdikit titik terang. Dan aku kembali memikirkan asumsi cerita pertamaku diatas tadi, tetapi dengan skenario yang sedikit berbeda.
Begini, yang meninggal dunia ternyata bukan si-Fulan A tetapi si-Fulanah. Dan si-Fulan A dengan tulus datang ke Fulan B untuk menghiburnya, karena calon istrinya meninggal. Fulan B terharu biru melihat ketulusan dari Fulan A dan merekapun berpelukan dalam keharuan yang mendalam berlinang air mata dan sedikit lelehan dihidung. Aku ikut menangis. Dan Pilem pun The End. Diakhir pilem tak lupa diperlihatkan adegan-adegan pemain yang keliru dalam berdialog dan berakting seperti dipilemnya Jacky Chan. Aihh, menarik bukan.
Nah, Begitulah perkiraan sementaraku tentang Takziah Cinta de Movie. Kuharap bisa mendapat tanggapan langsung dari deklarator sekaligus sutradaranya, Syeh Iwan Abdya. Termasuk tanggapan dari perayu ulung lainnya seperti, b pol bakacomoto, syeh Dede, b Aan, b Kamarul nisfa, dll. Ini bertujuan agar ada pengawasan yang baik terhadap imajinasi-imajinasi masyarakat yang mulai tak sabaran untuk menerka-tebak jalan cerita Takziah Cinta the Movie nantinya. Mohon kiranya bisa dimaklumi.
Sekian…=)
Affif Herman, yang menahan2 rindu..
hahahahahaha.... sudahlah ... laksanakan saja imajinasimu biar terang.
BalasHapusimajinasi kakak justru beda lagi. Lebih menjurus ke film cina yang tanpa ampun.
Ketika fulanah akan menikah dengan fulan B, ternyata fulan B terkena DBD.. karena blangpidie kurang tanggap 3M, masyarakat lebih suka sinetron atau ariel bahkan yg terbaru KD dan raul ketimbang membuka TVRI (3m lebih byk di TVRI kan ya). singkat cerita nyawa tak tertolong Fulan B tak tertolong manusia, tapi ditolong si empunya untuk diambil. Menangislah Fulanah hingga sesak dadanya. tiba-tiba jantung fulanah berhenti berdetak.. ternyata fulanah mempunyai sakit jantung. Fulan A yang mendengar kabar ini langsung datang ke TKP, dengan mengharu biru ia mencoba bersabar diri dan menyabarkan keluarga fulanah dan fulan B (takziah kata afif). Kesabarannya berbuntut panjang sampai fulan A yang harus menggali kuburan fulanah dan fulan B. Fulan A yg tak biasa mengorek tanah untuk menanam bunga.. akhirnya memenuhi permintaan keluarga korban untuk menggali. Malam harinya dengan semangat tiada henti, ia mulai menggali di tengah hujan deras. Tak ayal.. ketika lobang tlah dalam, dan ia berada didalam.. tanah longsor menutupi tubuhnya. Akhirnya Fulan A pun wafat dengan seksama beserta segala kebaikan dan takziahnya.
'Dan affif pun menangis' ....
k fida:,..hahahaha,...trnyta imajnasi k fida lebih hancccooorrr!!
BalasHapustenang aja k, afif akan bersedia menangis ktika si-fulan A tertimbun juga,..hehe,.
jempol utk k fida deh,...=))
mantap that lagoo cerita jih.. :p
BalasHapusMantap bang..liar tapi menusuk!
BalasHapusynwar:,..jeh, gaya bahsamu mngingatkan aku akan Hasnan!!,..hahaha
BalasHapuskerennnnn...........
BalasHapusimajinasi FIDA lebih Ok..hehehe..
*ngakak di kantor..untung si bos lagi keluar..huuffff..*
muthminnah:,.hehe iya kan, ternyata k fida lebih bocorrr!!,..=)
BalasHapus