Rabu, 17 September 2014

Apa kelemahan dari belajar Islam di Barat?



Tanya Jawab: HAKIKAT MEMAHAMI BARAT

Pertanyaan no. 11: Apa kelemahan dari belajar Islam di Barat?

Kelemahannya ada pada framework (manhaj)berpikir mereka dalam mengkaji Islam. Dari Prinsip obyekfitas, Islam dikaji bukan untuk ibadah atau untuk menambah keimanan pengkajinya. Islam dikaji sebagai ilmu dan ilmu dalam kacamata Barat harus berdasarkan fakta obyektif dan empiris.

Dalam mengkaji sejarah hadits dalam al-Qur’an, misalnya, mereka berangkat dari fakta dalam bentuk tulisan. Fakta dalam bentuk yang tidak empiris, seperti kuatnya hafalan para sahabat Nabi, keshalehan perawi, dan komitmen para Sahabat dan Tabi’in terhadap Islam tidak mereka jadikan variable.

Dari cara pandang ini mereka tidak percaya mushaf al-Qur’an yang ada sekarang ini persis seperti yang diwahyukan kepada Nabi SAW, sebab tidak ada bukti-bukti empiris tentang hal itu. Demikian pula hadits. Selain itu, para sarjana barat adalah spesialis-spesialis dalam salah satu bidang studi Islam. Artinya, mereka hanya memahami Islam dari bidang yang ditekuninya.

Jika mereka mengkaji syariat, mereka tidak bisa mengaitkannya dengan aqidah. Padahal dalam Islam syariat tidak dapat dipisahkan dari aqidah. Karena cara pandang Barat yang sekuler maka Montgomery Watt, misalnya, menganggap Nabi Muhammad SAW sangat religius ketika di Mekkah, tapi menjadi sekuler ketika berada di Madinah. Masih banyak lagi kelemahan studi Islam di Barat.



-Copas dari buku MISYKAT, DR. Hamid Fahmy Zarkasyi-
.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar