Maka mari kita mengenal ilmu hadits pada Syi’ah agar kita bisa melihat apakah ada ilmu hadits yang sebenarnya pada Syi’ah ataukah tidak.
Atas dasar ini, saya katakan kepada setiap orang, bahwa Syi’ah imamiyyah (imam dua belas), tidak ada pada mereka ditemukan hadits-hadits dari Rasulullah SAW. Bahkan kitab-kitab hadits mereka, yang mereka amalkan dengan meriwayatkannya, adalah hadits-hadits yang dikatakan melalui lisan Abu ‘Abdillah, Ja’far as Shadiq, imam keenam pada mereka.
Adapun sanad hadits-hadits, maka sanad tersebut mengundang gelak tawa dan keanehan. Agar saya tidak terlalu panjang, maka biarkanlah kita menghadirkan bersama-sama sanad-sanad Syi’ah , dan periwayatannya dengan disertai komentar bahwa itu tidak dimaksudkan untuk mengajak tertawa, sekalipun benar-benar layak mengundang tawa, akan tetapi ini adalah sebuah ajakan untuk memperhatikan dan merenungkannya. Mudah-mudahan Allah menuliskan hidayah bagi setiap orang yang mencari kebenaran.
Kami akan memilih kitab Syi’ah yang terpenting dan paling shahih dalam hal hadits, yaitu kitab USHULUL KAFI yang kata mereka setara dengan al-Bukhari.
Kita akan mempelajari kondisi sanad periwayatannya yang aneh, yang tidak akan dipercayai oleh akal. Maka diantara riwayat-riwayat dalam kitab Ushulul Kafi, adalah sebagai berikut:
1. “Diriwayatkan beberapa hadits dari seorang laki-laki”…>(siapa laki-laki ini? Tidak ada seorangpun yang mengetahuinya)
2. “Dari seorang laki-laki penduduk Bashrah”…>(siapa dia, dan apa biografinya, tidak ada seorangpun yang mengetahuinya)
3. “Dari seekor keledai”…>(tentu saja, tidak perlu kita tanyakan siapa keledai ini, dan apa biografinya, akan tetapi cukuplah Syiah merasa terhormat dengan meriwayatkan hadits-hadits mereka dari seekor keledai)
4. “Dari sebagian sahabat-sahabat kami”…>(siapa sahabat-sahabat tersebut, tidak ada seorangpun yang mengetahuinya)
5. “Dari sejumlah sahabat kami”
6. “Dari seorang laki-laki dari Thabaristan, dan disebut Muhammad”…>(Lihatlah kalimat ‘disebut Muhammad ini, apa biografinya? Tidak ada seorangpun yang tahu)
7. “Dari seseorang yang menyebutkannya”…>(ini termasuk teka-teki sanad yang ada pada Syi’ah)
8. “Dari orang yang mengabarkannya”…>(ini juga teka-teki sanad pada Syi’ah)
9. “Dari seorang lak-laki penduduk Madinah”…>(siapa dia, dan apa biografinya, hingga kita bisa mengetahui ketersambungan sanad? Tidak ada seorangpun yang tahu)
10. “Dari sebagian sahabat-sahabat kami, saya kira dia adalah as-Sayyari”…>(lihatlah kepada kedetailan sanad, perhatikanlah agama ini yang berdiri di atas persangkaan)
11. “Dari seorang laki-laki penduduk Kuffah yang dipanggil Abu Muhammad”…>(siapa dia dan biografinya, tidak ada seorangpun yang tahu, kemudian perhatikanlah kedetilan Syi’ah dalam menetapkannya)
12. “Dari sebagian sahabatnya dari penduduk Iraq”…>(Allahu Akbar, inikah sanad yang wajib kita bagi kita untuk mengambil agama kita darinya, dan kita yakin akan keshahihannya?!)
13. “Dari seorang laki-laki dari penduduk Halwan”…>(!)
14. “Dari sebagian perawinya”…>(!)
15. “Dari seorang yang meriwayatkannya”…>(!)
Siapa yang bisa percaya bahwa ini adalah keadaan mayoritas periwayatan Syi’ah? Jadi, dengan segenap kemudahan, menjadi jelaslah bahwa mayoritas sanad-sanad periwayatan Syi’ah mengandung sanad-sanad seperti ini yang diriwayatkan dari orang-orang majhul (tidak diketahui).
Maka jika ini adalah keadaan hadits yang paling shahih pada Syi’ah, maka bagaimana keadaan kitab-kitab mereka yang lain?!
Mamduh Farhan al-Buhairi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar