Malam ini aku dibuat kaget saja. Pas
nelpon si pacar, eh, ternyata yang
angkat telponnya si anak gadisku tersayang. Aisyah Humairah. Si gadis periang
nan smart. Si cerdik yang terkadang keras kepala. Yang sering berlindung dengan
gelarnya sebagai "anak-anak" lalu semena-mena menguji seluas apakah
kesabaran ayahnya. Anak gadisku semata wayang.
"Assalamu’alaikum?"
“Wa’alaikumussalam” jawaban dari
seberang, dari suaranya yang masih belepotan aku tahu ini si Aisyah. Siapa
lagi.
“Siapa ini?!” Tanyaku ecek-eceknya gak
kenal.
“Aisyah ni”
“Ooo...Aisyaaaah!” Ecek-eceknya aku
kaget dan surprise.
“Ayah ada duit?”
“Hah?!” Aku kaget.
“Ayah ada duit Aisyah bilang?”
“Hah? Apa?!” Aku masih agak kaget kenapa
dia tiba-tiba nanya perihal duit gitu. Hahahaa.
“Ayaaaah...ada duit Aisyah
bilaaaaang?!” Dijawabnya dengan agak menjerit dan bernada perintah agar aku
mendengarnya dengan baik. Dia kira aku gak paham sama pertanyaannya.
“Ada, Nak. Kenapa?” kucoba untuk
tenang.
“Ayah, beli buku Aisyah...”
“Ooooo... "
Terus terang akunya
jadi agak lega, kirain buat apa coba anak dibawah 3 tahun udah nanya-nanya
duit. Rupanya minta dibeliin buku. Alhamdulillah. Hahaha, saya kira jaman telah
begitu cepat berubah. Bukan hanya melek gadget, kukira tadi anak-anak sekarang
juga udah begitu cepat mengenal yang namanya duit. Hehehe.
"Iya, boleh. Buku apa Ayah beli?”
“Hm...buku...hmm...buku rumah sakit”
Jawabnya.
“Hahaha...iya, nanti ayah cari buku
rumah sakit, ya”
"ya..."
Lalu terdengar kresek-kresek. Saya
panggil-panggil Aisyah berkali-kali namun tak ada jawaban lagi. Eh, rupanya kata Bundanya Hp
langsung ditinggalin begitu saja setelah keperluannya selesai. Hahahaa.
#Hey, Aisyah, Ayah kangen.
Affif Herman, Bandung, 13 April 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar