Senin, 27 September 2010

Surat Pembaca 1:


Salam bang afif,

Kenalan dl ye, Ghimn kbarny loe, bang?bang, gw punya prablem ni, gw xering bangetz jatoh dari pohon mangga lho. Gw bingung en puciiiiiing.,,… Why hal ini terus terjadi sich?pa ini yank namanya hobi githu looohh?atau ini yank namanya jodoh?klo iya, pliisz dong loe jelasin, jatuh yank baek tu gmana.. Ehm,,..thats all, Gitu ajah. Thanks atas jawaban loe, bang. Salam norak dari gw yach...muaacchh!

Wassalam.

Yang sok gaul Andra- Banda aceh.


Jawab:

Wslm. Wr. Wb.

Andra yang sok gaul-hanccorr dan baik hati. Terimakasih sudah mengirim e-mail kemari, salam kenal juga. Baiklah, aku akan coba menerawang mencari tau solusi untuk permasalahanmu yang sangat serius itu. Yang membuat kalbumu terus berkecamuk.



Mengapa kau sering terjatuh itu sebenarnya disebabkan kepede-anmu yang terlalu over, dra. Kau terlalu tinggi menilai diri sendiri dan mensejajarkan dirimu layaknya Tupai. Dan kaupun merasa tinggi diri bisa menyaingi dan mengimbangi monyet. Ini sikap yang tak baik lho, andra. Sikap yang tak mau kalah dengan monyet sungguh bukan perbuatan yang terpuji. Tak baik itu. Biarkanlah monyet hidup tenang di alamnya dan kamu jangan ikut2an. Ikhlaskanlah.

Andra yang norak tidak pada tempatnya, Itu bukanlah hobi ataupun jodoh. Itulah nasibmu nak. Bisa jadi dulu kakek bunyutmu pernah bernazar untuk dapat pekerjaan di perusahaan swasta. Dengan nazar jika lulus, maka ia akan rela jika ada keturunannya yang rajin terjatuh dari pohon mangga. Hah, kau-lah turunannya yang jadi korban nazar itu. Bukan salahmu atau salahku, apalagi salah SBY. Boleh jadi itu salah kakek bunyutmu yang frustasi. Ngapain juga bernazar yang aneh2 gitu,..ckckck.

Nazar sih boleh saja kata Nabi, tapi kita juga diminta Nabi yang mulia itu untuk menghindari hal tersebut, karena nanti akan memberatkan diri sendiri. Tapi klo udah terlanjur bernazar yah harus tetap ditunaikan. Kecuali bernazar kepada hal2 yang dilarang agama maka nazar itu harus dibatalin.

Jatuh yang baik??jatuh yang baik itu jatuh yang membuat kau sadar akan kenorakanmu, dra. Sadar bahwa kau bukan Spiderman, apalagi monyet. Boleh saja jika kau ingin bercita-cita menjadi pemanjat pohon mangga yang profesional di masa yang akan datang. Tetapi kau harus berlatih keras dan keras untuk itu. Bukan hanya melompat secara asal-asalan kayak Orang utan atau Tupai…ingat nak, kau anak manusia, bukan anak orang Utan. Camkanlah itu nak. Bercerminlah nak, bercermin.

Sebagai pemahaman dasar agar kau mawas diri dalam memanjat pohon mangga maka kuberitahukan kau sedikit pengetahuan. Kau tahu, pengetahuan itu mahal harganya, nak. Maka mohonlah perhatikan dengan baik penjelasanku yang tak akan kau dapatkan di tempat lain ini. Dik Andra yang lebai, dari segi “suara atau Bunyi”, jatuh itu pada dasarnya memiliki 4 (empat) proses “suara/bunyi” penting. Kunamakan proses penting itu dengan “Sound of Nature”. Jika kau nanti paham terhadap teori ini, kuharap akumulasi jatuhmu akan semakin mengecil dan kau makin tambah percaya diri dalam memanjat. Ke-empat proses “Sound Of Nature” itu antara lain;

1. Slaaappp. Bunyi ini terjadi antara dahan pohon mangga yang kau pijak/pegang dengan permukaan kulit kaki atau tapak tanganmu. Dalam percakapan populer di masyarakat kita “slaaapp” ini di identikkan dengan bunyi “klepeset” atau “tergelincir”.

Hal ini terjadi karena akumulasi interaksi mikro antara permukaan dahan pohon dengan tapak kakimu alias gaya geseknya kecil. Yah maksudnya yang lain adalah2 mirip2 sperti kau berjalan di lantai yang licin dimana gaya gesek kakimu dengan lantai sangat kecil dan kau pun harus rela mencicipi lantai…
Slaaap ini bisa juag terjadi akibat kau terlalu banyak melamun dan sering membantah omongan ayah bunda. Hah, rasakanlah itu.

2. Whuuussszz.
Bunyi ini merupakan proses kedua dari teori “Sound OF Nature”. Bunyi ini terjadi stelah adegan “slaaapp” terjadi.
Dalam buku fisika anak SLTP disebutkan dengan Gerak Jatuh Bebas. Dimana kondisi tubuhmu berada diudara. Berada diantara pohon mangga dan permukaan bumi. Tidak banyak pose gaya yang bisa kau lakukan pada posisi ini. Senyumpun biasanya jarang ada yang bisa.

Pada posisi yang sedang dipengaruhi gravitasi ini kau akan lebih banyak mengeluarkan kata”,..aaaaaaaaaahhhh tuuooolllooong!!!” atau, “aaaaaahhh mamaaaaakkkk!!

3. Bbbrruuuukkkk!!.
Jelas. Kukira kau tentu paham bunyi ini. ya, ini bunyi ketika perjlanan singkatmu dari atas pohon mangga samapai pada tujuan. Alias kau telah berpeluk akrab dengan tanah atau batu dibawah pohon tersebut.
Pertemuan ini bisa saja dimulai dulu oleh kepalamu, badan, punggung atau kakimu. Yah, itu tergantung bagaimana gaya “slaaappp” yang kau mulai.

Pada posisi mesra di tanah ini kaupun tidak bisa banyak berpose gaya. Yang bisa kau lakukan cuma mengeluarkan bunyi raungan panjang dan meninggi bberapa oktaf layaknya pertengkaran kucing garong yg berebut lapak. Jumlah kata yang bisa kau sebutpun tidak begitu banyak. Kata-kata populer yang sering digunakan pada saat proses ini antara lain,”waaaadoouuuuuhh!!”, atau, “maaaaaaakkkkkk,..!!”….*hehehe, jarang ada yang memanggil “ayah” ketika terjatuh. Ini salah satu rahasia hidup bahwa posisi Ibunda lebih paten dari Ayah. Ibunda-lah rembulan dan bintang-gemintang. Tak terganti-ganti. Maka cintailah Ibunda-mu, nak, cintai-lah…*

4. Penilaian dunia. Ini proses terakhir dari teori “suara-alam” hasil lamunanku, yang terjadi setelah kau melalui 3 proses di atas secara tertib dan sempurna. Syarat yang terakhir ini terpenuhi jika ke-3 proses tadi kau disaksikan oleh handai taulan atau sobat-karibmu yang lain. Penilaian dunia ini ada 2, yaitu; Ditertawakan dan Ditangisi. *Hehehe*.

Ditertawakan jika kau terjatuh dari pohon, dengan jarak jatuhnya 0,5 s/d 1,5 meter. Dan kau akan ditangisi jika kau memiliki jarak jatuh 17 s/d 19,7 meter ke bawah. Alias kau akan KO total tak bergeming. Alias berpindah ke alam lain. Tragis.

Ehem, kusangka demikian saja adanya Andra, semoga kau puas. Salam untuk Ayah-Bunda. Wassalam.


Affif Herman bin Herman Hanif bin Hanifuddin Ali bin Teuku Muhammad Ali bin teuku Muhammad Din bin Teuku Loen.
Kajhu, 7 Syawal 1431 H/16 Sept 2010.

8 komentar:

  1. hahahaha...pateeenn!!!
    ini gaya baru dalam menulis,,,lewat surat pembaca yang gak penting ini!!!
    mantab bro jadi gag menonton lah, eh monoton gt deeh!
    standing applause for ya brotha!!

    BalasHapus
  2. LOL ... klo jatohnya di atas tumpukan uang fifff????
    ada teori teriakan lagi tuh .....

    BalasHapus
  3. hahahahaha....mantap2...benar2 analisa yang komprehensif dan mendalam sesuai dengan keilmuanmu syaikh...selain standing appaluse dengan tulisanmu, daku juga ingin standing applause atas usahamu menelusuri nasab keluargamu samapai 5 generasi..sungguh usaha yang luar biasa syaikh...teruslah melacaknya, barangkali nasab kita akan bertemu di satu nama. sehingga memudahkanku untuk bertandang kerumahmu sewaktu-waktu unutk meminta minum dengan dalih memiliki nasab yang tersambung denganmu...

    maulana ikhsan bin mufti zain bin zainal abidin ahmad

    BalasHapus
  4. b jo:,..hehehe,..thanks brader!,..

    juni-juli-agustus-september,...

    BalasHapus
  5. k fida si-kstria puisi:,...wow,..klo jatoh ke tumpukan uang bisa2 teori afif harus diteliti ulang tu kak,...hehe

    hm,..kayak paman gober ja ya,..=))

    BalasHapus
  6. Bagus, tulisan yg sangat berbobot
    Anda pintar menyelipkan ilmu dan hikmah di dalam tulisan Anda tanpa kesan menggurui
    Teruslah menulis,

    *EYD Anda sudah mantap sekali! salut saya. Mungkin Anda bisa mengajarkan EYD pada Andra yang sok gaul itu. Biar gaul tapi juga pintar EYD, demikian saran saya

    Saleum,
    Ade (Kepala sekolah Kelas Intensif FLP Aceh)

    BalasHapus
  7. mantap...sebutan nak buat diri serasa lebih muda 80 taon dari affif,hehe keyen...kayak lagi diomelin kakek2 yg kluar dari kubur karena ga tahan liat ulah cucu yg buat dia makin disiksa di alam kubur cuma gara2 anaknya ga becus ngurusin tu cucu...ane jadi curiga jgn2 lagi makan,jalan,tidur,eek,hehe affif sibuk mikirin padu padan kata ancor...

    BalasHapus
  8. salamun 'alaykum..

    ga sengaja ke sini saya tersesat, demi mencari dalil pelaksanaan shalat jum'at disaat hujan lebat.

    sedikit demi sedikit saya telusuri, ternyata ini wilayah kekuasaan seorang pujangga-yang insyaAllah masih-muda. nikmat rasanya membaca tulisan2 sodara.

    janganlah berhenti, tambahi terus artikelnya, insyaAllah saya akan sering2 lagi main ke sini.

    BalasHapus