Ini coretan awalnya kuanggap masih draft, langsung kutulis kemari biar jangan apa? yaiyalah, biar jangan lupa. Muda-muda gini kan oom kalian ini udah tua. Heheee
Nah, begini ceritanya. Tadi di kelas, tiba-tiba ada yang nanya gini, "Bang afif, siapa nama istrinya?"
"Untuk apa?" Kutanya balik.
"Siapa, bang?"
Entah kerasukan apa dia, kok tiba-tiba pengen nanya nama pacarku. Tapi baiklah, oke, karena saya ini orangnya hampir dermawan maka kujawab pertanyaannya dengan santai, tanpa ngos-ngosan.
"Muna... kak Muna"
"oh...Muna" Katanya mengulangi tanpa disuruh.
"Iya" kubilang. Lalu tiba-tiba iseng kutanyakan, "Namanya panjangnya kalian tau?"
"Iya, apa nama panjangnya, gitu?" tanya mereka sambil juga nebak-nebak sendiri. Sayup terdengar ada yang nebak sebagai "Munaroh, Bang..Munarooh" sambil cekikikan. Hihihi. Aku ikut cekikikan. Untung awak lagi cuti jadi yakuza, kalo enggak, yang nebak "munaroh" tadi udah kurebus pake kuah bakso.
Daripada orang ni makin ngawur nebaknya makanya langsung kujawab saja.
"Hmm... namanya panjangnya..... Munawwarah Jantung Hatiku...hehee. Disingkat Munawwarah JH. Hehee..." Kataku santai.
Mereka kaget sejenak. "Heh? Idiiiiih...wkwkwkwk"
"Hahahaa"
Mereka cekikikan bersahut-sahutan. Aku disitu, disamping mereka yang juga lagi senyum-senyum tanpa peduli mereka akan bilang apa. Mau bilang aku lebay, norak, sarap, dll. Gak apa-apa, udah kebal. Tapi kubilang nama lengkap tadi itu, biar mereka itu tau aja. Bahwa si Muna itu siapa-lah dia itu, bukan apa-apa. Kalo pake istilah si Pidibaiq, bagiku, Muna itu kan cuma sebongkah jatung di dalam hatiku. Itu.
Duuuh, pikiranku terbayang, seandainya si Muna itu ada dia saat itu disitu. Mudah-mudahan dia ikut senyum-senyum. Lalu aku dan dia saling berpandangan. Lalu dengan indah kukedipkan mataku genit, merayu. Hihihi, lalu mungkin dia datang menghampiriku dan mencubit-cubitku dengan mesra dan berbisik, "Abang, jangan lupa beli popok Aisyah, udah habis."
Hahahaaa. Duuuh.
Affif, di Bandung, 03 Sept 23.25 WIB
Bandung, 02 Oktober 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar