Minggu, 28 Oktober 2012

Bagus Teh Hangat


Mungkin ini malam kedua yang saya bakal nggak bisa tidur nyenyak. Karena dihidung sedang disesaki oleh sumber daya alam yang melimpah ruah. Sumber daya alam yang berbentuk cairan kental yang tentu tak bakalan romantis jika saya jelaskan secara detail disini. Bisa-bisa nanti kamu hilang selera makan. Dan tenggorokan saya juga gak mau kalah. Gatal-gatal dan juga rajin mengajak sumber daya alam yang lain, yang juga berbentuk cairan kental berwarna agak kekuni...arrgh, sekali lagi tentu benda ini tak perlu saya lukiskan dengan indah bentuknya disini. Kasian kalian nanti, bisa-bisa hilang pulak selera minum. Kadang tak semua fakta kebenaran harus kita angkat ke permukaan, beginilah aturan dunia yang sedang berlaku sekarang. Biarlah bentuk cairan kental nan eksotis itu kusimpan sendiri.

Jelas dong kenapa saya menjadi begitu sulit tidur. Karena menjadi rada-rada susah bernafas begitu. Baru saja saya terlelap, eh tiba-tiba malah terbangun lagi akibat batuk yang datang menyapa. Dan Juga kerana saya dibuat mangap-mangap sendiri kayak ikan tanpa air, karena dua biji lubang udara yang ada di hidung tertutup oleh sumber daya alam yang -masya Allah- melimpah tadi. Meski sekujur badan udah kebelet pengen istirahat akibat kecapekan banting-banting tulang (cieee, banting tulang euyy...), tapi tetep aja susah istirahatnya. Malam pun rasa-rasanya menjadi lebih panjang.

Nah, begitu juga malam ini. Meski belum juga jam 10-an tiba, tetapi saya udah bulat ngambil keputusan untuk segera berbaring saja. Jujur, ini adalah waktu tidur saya yang gak wajar. Ini waktu tidur yang terlalu dini untuk seseorang yang memiliki julukan “Batman” semasa lajang di-kost-an dulu. Yang para kalong-pun segan untuk ngajak tanding begadang. Yang cukup mashyur dikalangan para tukang ronda. Yang hampir-hampir Batman pun ngajak gabung ronda keliling menumpas kejahatan di malam hari. Tapi mau gimana lagi, mana tahu dengan cepat berbaring begini harap-harap nanti kantuk bisa cepat mampir dan saya bisa segera ‘take a rest’.  Hehee, entah kenapa sewaktu pengen nulis ‘istirahat’ malah iseng nulis ‘take a rest’. Terkesan sok bule, sok paten, sok oke. Tapi biarkan saja-lah ya. Mana tau ini sebuah pertanda alam bahwa nilai TOEFL dan IELST saya bakal naik tajam meroket bak burung camar di pinggir senja. :)hihihi.

Dan dasar keras kepala! Gak ada hati! Gak ada jantung!! Gak ada otak!! Batuk saya ini teteep gak mau berbelas kasih sama tuannya. Lelehan ingus yang indah itu juga sama saja, gak bisa diajarin sama sekali! Mereka makin menjadi-jadi, seperti batuk dan ingus yang sedang kesurupan jin. Menggila. Aaarrggh, makin sempurnalah penderitaan abang kalian malam ini. Jangankan terpejam, mata malah makin membelalak dengan anggunnya.

Eiiits, tapi tunggu dulu, nak. Kalian jangan pula terlanjur kasian sama abang kalian ini. Jangan sampai kalian merasa iba hati dan simpati cuma gara-gara saya cerita begitu tadi. Karena sebenarnya meski saya keliatan sangat menderita begitu namun coba lihat disamping saya itu. Disitu ada cewek yang dia sedang kuatir, sambil dia membelai-belai rambut dan menggosok-gosok punggung abang kalian ini. Tak lupa dia kecup kening saya dan minta sama Allah agar saya cepat sehat. Hihihi. Alhamdulillah.

Bahkan cewek itu, sengaja dia membikin dirinya repot lagi dengan menawarkan saya segelas teh hangat. Padahal udah seharian (lebih tepatnya setiap hari) dia banyak direpotkan oleh saya. Saya tentu saja bilang gak usah, tapi kata cewek itu biar tenggorokan saya jadi nyaman dan saya bisa segera tidur indah. Ini persis seperti malam yang kemarin juga. Dia juga menawarkan saya teh hangat, meski kemarin itu saya tolak-tolak, karena saya pikir tak apa-apa. Namun untuk malam ini karena melihat dia yang terus kuatir melihat saya batuk-batuk dan susah tidur maka saya bilang iya saja sama dia. Maksud ‘iya’ saya itu adalah “...iya sayang, plis, bikinkanlah teh hangat buat abangdamu seorang ini...”. Hehee. Sebenarnya saya juga mau sekalian memesan gorengan dan mie goreng plus telur dadar. Namun saya urungkan niat tersebut karena saya sadar ini bukanlah warung kopi. Bisa-bisa teh hangat tadi berubah menjadi teh panas dicampur cabe rawit!

Tak berapa lama berselang, cewek itu datang ke saya. Dia bawa segelas teh hangat yang hangat ke saya dengan hangatnya sambil menatap saya dengan hangat juga. Dan anehnya, tanpa ragu-ragu dia duduk disamping saya. 

Lalu tanpa menunggu hitungan satu-dua-tiga-empat-lima dan enam langsung saya sambar teh hangat itu dengan gaya yang hangat pula. Dengan harapan mudah-mudahan si-cewek itu terkesima melihat gaya saya yang hangat tadi. Dan segera saja tanpa grogi saya tumpahkan teh hangat tersebut kedalam lubang mulut yang berada di muka saya. Tak sampai 7 jam teh hangat itu-pun tamat riwayatnya, ludes. Saya ‘kerlingkan’ mata saya ke cewek yang disamping saya itu dengan gaya yang mantap mempesona. Seolah-olah kerlingan mata saya itu bermakna, “ liat ni, abangmu ini, bisa ngabisin teh hangat 1 gelas!!”. Tentu saja lagi-lagi harapan saya mudah-mudahan si-cewek ini terpukau dengan kehebatan saya. Cewek saya itupun senyum melihat saya minum teh hangat bikinannya dengan semangat juang 57. Dan dari senyuman cewek itu saya lihat dia ada ‘perasaan’ sama saya. Hehe, asiiikk.

Lalu yang mengherankan saya adalah, tak lama berselang setelah minum teh hangat itu saya langsung bisa tidur terlelap. Teh hangat dari cewek itu tak hanya membikin tenggorokan dan lambung saya jadi hangat, karena eh ternyata gak taunya hati saya juga jadinya terasa hangat. Perasaan saya juga jadi hangat. Pikiran dan semangat saya juga jadi hangat lagi (nyontek iklan). Pokoknya semua jadi hangat dan nyaman. Kenapa bisa jadi begini? Kenapa begitu? Apa ini? Apa itu? Kenapa ikan bisa hidup di dalam air? Apakah cewek itu ada memasukkan sesuatu di teh hangat itu sehingga saya jadi begini? Aneh, padahal sebelum ini saya juga udah sering bikin teh sendiri atau memesan teh hangat di warkop-warkop terdekat tapi tak begini efeknya. Apakah ini yang dinamakan teh hangat asmara? Atau inikah yang namanya teh hangat cinta? Hahaha, lebaaayy!! Namun, meski lebay saya kira bisa jadi memang demikian adanya. Yah, mau gimana lagi, biarlah lebay, namanya juga lagi nyeritain perasaan. Hehee.

Malam itu saya betul-betul terlelap hingga subuh datang diam-diam. Dan kondisi badan saya pagi itu menjadi jauh lebih baik, lebih fit. Teh hangat dari si-cewek itu tentu sangat membantu saya agar bisa istirahat dengan baik malam tadi. Alhamdulillah.

Paginya saya kasih tau ke cewek saya itu bahwa alhamdulillah berkat teh hangatnya saya bisa istirahat dengan nyaman semalam. Dia senyum sambil menyangkal bahwa kata-kata saya itu hanyalah berupa rayuan gombal saya belaka. Biasalah, namanya juga laki-laki pikirnya, bisanya menggombal sambal saja. Tetapi ada taukah dia bahwa saya saat itu sedang benar-benar serius? Saya benar-benar serius bahwa saya berterimakasih atas teh yang dia bikin untuk saya semalam. Saya tau kata terimakasih saya itu gak pernah bakalan cukup menggantikan apa yang udah dia lakuin buat saya. Tentunya bukan perihal teh hangat semalam saja, karena udah setahun lebih ini sudah tak bisa saya hitung lagi apa saja yang udah dia lakuin buat saya. Saya sudah sangat merepotkan dia. Udah bikin dia sibuk setiap hari gara-gara merhatiin saya terus, meski saya yang egois ini masih sangat jauh dari kata baik dalam memperlakukan dia. Ah,  ya Allah, ampunkanlah hamba, mohon berikanlah cewek saya Munawarrah itu keberkahan dan kebaikan akan hidup. Dan masukkanlah cewek hamba itu ke surga Engkau, ya Allah... Amiin777x 

#Buat cewek saya yang baik itu, makasih ya, makasih udah mau terus betah berada dipikiran saya...Hidooop Munaaa!! :D

Affif, Sabtu, 22 September ‘12

2 komentar: