Indonesia ini negara kaya raya. Begitu setidaknya pengetahuan umum yang
telah dimaklumi oleh setiap orang yang pernah mengeyam pendidikan di tingkat
Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar di Negara ini.
Minuman keras (miras) oplosan adalah satu bukti kekayaan Indonesia yang
melimpah tadi, khususnya di bidang kuliner. Kalo orang bule punya berbagai
jenis varian bir atau minuman haram yang bikin mabok, maka Indonesia juga punya. Gak mau kalah. Kita punya minuman keras hasil
olahan lokal, yang bahkan diracik dengan kadar hingga 90% alkohol di dalamnya. Bahkan
konon air campurannya tak segan-segan menggunakan air dari bak WC dan comberan.
Urusan higienies atau gak, itu gak penting. Yang paling utama adalah minuman ini
bisa bikin teler dan harganya bisa dijangkau oleh sebagian rakyat jelata. Sangat
merakyat, bukan? Yah, faktanya ini minuman memang sering dinikmati oleh orang
yang, bukan saja miskin hartanya, tapi juga miskin akalnya.
Minuman ini memang populer, apalagi media juga sering mengangkatnya dalam
berita-berita terkini. Media sih biasanya sering menyebut minuman ini dengan
nama gaul; MIRAS OPLOSAN. Namun, di lapangan nama yang disandang minuman ini bisa
bermacam-macam. Ada yang manggilnya dengan Ciu, Cipas, bahkan Cheribell. Ini
serius, memang begitu lah rakyat jelata kita memanggilnya. Beda tempat, beda
nama. Kearifan lokal lah istilahnya.
Tentu saja aku gak tau cara meracik atau bagaimana rasa minuman ini. Namun yang
jelas minuman ini begitu digemari oleh sebagian anak-anak bangsa yang akalnya
agak miskin tadi. Yang membuat saya terkagum dengan minuman ini, bahwa minuman
ini mampu membuat jasad dan nyawa peminumnya terpisah secara sempurna. Maksud saya, minuman ini begitu berkhasiat dalam
meMAMPUSkan penikmatnya. Ini sudah terbukti, lho. Bukan hoax semata. Bahwa telah
begitu banyak korban yang berceceran setelah meneguk minuman sakti ini. Salut.
Dan hal tersebut tidak membuat minuman ini ditinggalkan atau dibenci, malah
makin digemari oleh manusia yang fakir-fakir akal tadi. Luar biasa salut! XD
Pernah saya mendengar dari kawan sekelas yang berkisah bahwa di daerahnya
telah tewas sekitar 40-an orang akibat menegak miras oplosan. Yang 'is dead'
bukan saja pemuda-pemuda tanggung akibat putus cinta, atau orang-orang tua yang
kepalanya dipenuhi oleh banyaknya masalah-masalah hidup. Tapi yang jadi korban
juga adalah anak-anak SD dan SMP, yang bolehlah kita bilang masih bau kencur
dan juga kencingnya belum lurus. Selidik punya selidik ternyata mereka minum
miras berjamaah di acara pesta kawinan. Trus setelah happy-happy minum itu
minuman, tak lama, mereka ramai-ramai 'kembali' ke sisi-Nya. Tua dan muda Innalillah.
Heuheuheu.
Yang menarik bagiku lagi, pernah kulihat program TV sejenis reportase
investigasi begitu. Yang biasanya suara dan wajah pelaku di samarkan gitu.
Disitu si pelaku dengan jujur membuka trik dan tips bagaimana kejahatannya di
jalankan. Saat itu saya melirik ke TV sebentar saja, yakni ketika seorang ibu
pejabat kalau nggak salah dari BPOM sedang memberikan penjelasan, bahwa miras
oplosan itu dicampur dengan Baygon alias racun serangga! Saya tercenung. Syok dan
kagum juga. Salut juga.
Ya, pemuda harapan bangsa di acara TV tadi rupanya memang sengaja
menambahkan racun serangga bermerek Baygon itu kedalam miras racikannya!
Entahlah buat apa, tapi konon katanya biar teler yang dihasilkan oleh miras
oplosannya tambah MANTAP! Teler sampai ke kuburan! XD
Dari kawan sekelas (Bambang dan Mbak Risa) saya juga akhirnya mendapatkan
informasi yang berharga dan gak rahasia. Ternyata miras oplosan dengan citarasa
maut ini tak hanya bisa dicampur dengan Baygon semata, namun juga bisa dipadu-padankan
dengan Insto (obat tetes mata), perwarna kain, Autan/Soffly (lotion anti nyamuk),
Spiritus (bahan pembakar di industri, juga pengencer cat) dan Panadol (obat
sakit kepala), dan lain-lain yang hanya Allah yang Maha Tahu. Subhanallah,
cerdas sekali anak-anak bangsa yang meracik miras dengan tambahan bahan-bahan
diatas. IQ nya pasti cemerlang.
Gak tahu mau nulis gimana lagi saking kagumnya awak sama yang bikin dan
minum itu minuman. Heuheuheu. Begitulah kira-kira, sedikit bayangan yang
kuketahui mengenai miras oplosan yang sakti mandraguna tersebut. Minuman yang Wuuaar biasya,
kan? Kan? Kan? :))
Affif Herman
Bandung, 2015
intinya siy tujuan pembuatan miras oplosan itu bila menggunakan deret Fourier, mencari grafik yang menunjukan TELER DAN NIKMAT. Permasalahan setelah minum, persetan dengan itu, karena minum nya juga bareng setan.
BalasHapus