1.PER-AWALAN
Pada suatu hari, di hari-hari yang pertama kali kelas ini
dimulai. Suasana kelas yang disebut sebagai Kelas E ini begitu rapi, tertib,
dan tenang. Anak-anak rajin ini berkumpul dalam satu kelas yang sebelumnya
mereka impi-impikan dan minta-minta sama Tuhan via doa-doa yang kadang khusyuk
kadang tidak. Meski dengan latar belakang suku, pendidikan dan no hape yang
berbeda-beda anehnya mereka sengaja keliatan belum saling akrab. Padahal mereka
berasal dari satu negara, tapi masih saja sengaja saling jaim-jaim-an. Dan
untuk apa sih mereka menjaimkan diri? Biar terlihat cool dan keren, gitu? Biar
terlihat berkelas dan wibawa, gitu? Hadeuuh, macam gak ada kerjaan lain saja.
Jadinya ya kelas ini menjadi tidak ribut. Adem ayem
sejuk-sejuk gitu. Ngomongpun masih bisik-bisik sana bisik-bisik sini, cukup
terdengar sama kawan ngomong aja. Mungkin beginilah yang dimaksud dengan kelas
ideal masa depan idaman para guru Taman kanak-kanak. Kelas yang di isi oleh
anak-anak rajin, tertib, patuh dan sayang sama orang tuanya masing-masing.
Padahal ini kan jadinya membosankan. Lalu mengapa dipertahankan? Entahlah,
mungkin itu hobi.
Namun Alhamdulillah, seiiring bunga-bunga di taman kantor
gubernur Aceh bermekaran, lama kelamaan kelas ini mulai agak keliatan
belangnya. Beberapa kawan ecek-eceknya mulai mencoba untuk merubah suasana
kelas. Misalnya ada usaha kawan-kawan yang lagaknya seperti boyben seperti Haekal, Fidin, Andi juga Eka yang mencoba
mencairkan kondisi yang beku itu. Saya tentu tidak tau apa modus yang mendorong
mereka untuk berbuat tidak senonoh sedemikian rupa. Karena uangkah? Karena
jabatan kah? Atau karena wanitakah? Entahlah, yang pasti usaha anak-anak muda
yang masih perjaka tersebut patut untuk diberi apresiasi secara mendalam
sedalam-dalamnya.
Jika ingatan saya tidak keliru, dalam amatan saya yang
kurang tajam, sekitar 1,5 bulanan terakhirlah kelas ini menjadi agak lebih
hidup. Anak-anak baik hati nan rajin yang sedang bernafsu merebut uang negara
dengan modus beasiswa ini mulai nyaman dan hangat dalam berkomunikasi antar
sesama. Mereka baru sadar bahwa mereka ternyata dari negara yang sama, negara
Indonesia Raya yang alhamadulillah bagus ini. Meski ini adalah negara yang agak
miskin namun tak mengapalah, apalah arti uang jika tak shalat dan mengaji kata
orang tua jaman dulu.
Di waktu-waktu yang akhir ini jugalah topeng-topeng anak
kelas E ini terbuka satu persatu. Ternyata topeng jaim yang mereka pakai dulu
hanyalah kamuflase belaka. Mungkin itu mereka lakukan sebagai bentuk
kehati-hatian, mana tau di dalam kelas ada maling atau kucing garongnya. Tapi
toh, akhirnya keberadaan maling dan kucing garong di kelas ini tidak terbukti
sama sekali. Karena nyatanya sebelumnya tak ada yang menyangka bahwa di kelas
tersebut malah ada pemuda harapan negara dan bangsa yang baik dan dermawan
titisan indatu seperti Bang Ikramullah-Yi Kwang. Dan siapa juga yg sempat
mengira di kelas tersebut perangai kita malah dimata-matai oleh seorang
psikolog handal abad milenium? Atau siapa pulak yang terpikir si Rena yang
diam-diam macam mata-mata Korea Utara ternyata jago dan lihai bikin kue? Atau
Revie sang duta besar Korea Selatan di Aceh ternyata adalah kristolog yang tak
bisa dipandang sebelah mata dan tak bisa dihirup sebelah hidung?! Atau
bagaimana mungkin ada atlit Tenis meja yang skor toeflnya bikin iri seperti
Husaini di kelas ini? Hadeuuh, banyak deh jika kusebutkan satu persatu.
Intinya, saya ecek-eceknya surprise sekali.
Nyatanya ada banyak orang keren di kelas ini! Wow. Oh my God, jika saja
mereka tau, ke-jaim-an yang mereka bangga-banggakan dulu sebenarnya hanya
membunuh kekerenan mereka. Mudah-mudahan mereka sadar itu dan segera nyatakan
penyesalannya sama saya.
Dan begitulah seterusnya, di minggu-minggu terakhir inilah
satu persatu bintang kelas muncul tak terkendali lagi. Semakin menyenangkan.
Tak masuk kelas sehari jadinya gak enak. Sepi. Hehe.
2.MANUSIA LANGKA, PUNAH JANGAN.
Lalu yang penting kuberitahukan, bahwa dikelas ini ada
bertengger yang namanya Fazar Muhammadin. Adalah dia yang ternyata cukup besar
menyedot perhatian kelas E ini dengan quote “As we know together...” miliknya
yang aduhai fenomenal itu. Lelaki single kelahiran ‘entah dimana’ ini merupakan
salahsatu pejabat teras yang cukup disegani di jajaran Dinas PU di kotanya
disana, namun kurang disegani di Dinas PU Kalimantan Barat karena gak dikenali.
Orangnya unik, jujur, setia, kuat, tidak suka memakai jilbab, nyaris tidak bisa
hamil, taat beribadah dan suka perempuan shalihah. Tipe lelaki yang sangat
tidak di-idam-idamkan oleh para waria, namun dirindu-rindukan oleh para calon
mertua. Bahkan statemen saya itu dibuktikan dengan adanya fakta yang baru saja
saya dapatkan, bahwa status-status fesbuk beliau hanya dipenuhi oleh Ayat-ayat
Allah. Ckckck, jarang lho dia bikin status-status yang berbau duniawi seperti
status-status saya. Jadinya wajar dong jika para calon mertua sering rebutan
untuk menjerat Fazar untuk diberikan kepada anak-anaknya.
Juga yang kurang diketahui oleh publik, bahwa lelaki bermata
dua dan bermulut satu ini ternyata juga senang jalan-jalan dan menggemari
bacaan yang berhubungan dengan traveling. Bahkan beliau menempuh perjalanan ke
Singkil dari Banda Aceh menggunakan sepeda motornya. Ini menegaskan ketangguhan
jiwa kelelakiannya yang tak usah dipungkiri dan diragukan lagi. Sulit kujelaskan
memang, namun intinya Fazar adalah jenis lelaki yang langka, kita selalu berdoa
dan berharap bahwa beliau bisa dijaga dengan baik oleh instansinya. Jika kalian
kasih saya ijin untuk memberikan perumpamaan, maka Fazar ini bagai buah mangga
yang matang di pohon. Atau semacam gula yang ketumpahan madu asli dari hutan
Kalimantan. Rasanya manis aduhai olala. Maka wahai kalian yang disana, jangan
sia-sia-kan kesempatan yang ada ini.
#Perasaan Bab 2 ini kayak lagi marketingin di Fazar
deh...hehe.
3.PERKARA ASMARA
Perkara ini yang juga akhirnya menjadi bagian dari sejarah
kelas E yang berumur hampir setara dengan umur panen jagung ini. Iya, gak salah
lagi, inilah perkara yang telah memakan banyak korban sepanjang sejarah umat
manusia. Perkara yang telah menyebabkan banyak lahir judul-judul sinetron
dengan ribuan episodenya. Hadeuuh, tak salah lagi inilah dia yang namanya
perkara Asmara. Heuheu.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk jatuh
hati? Jawabannya tergantung siapa subjeknya, tak bakalan pernah sama antara
yang satu dengan yang lain. Karena hitung-hitungannya gak pernah matematis, gak
pernah bisa diukur. Karena ini udah masuk ke wilayah hati yang berhubungan erat
dengan perasaan, wilayah yang tak terhingga dan terkadang malah bisa absurd.
Tak ada koefisien yang bisa total mengikatnya, baik waktu maupun jarak. Jika
dicontohkan, makanya terkadang yang terjadi dilapangan memberikan kita fakta
bahwa bisa saja seseorang baru jatuh hati dalam hitungan tahun, atau sebaliknya
tak sampai satu haripun ada yang sudah yakin 100% merasa telah bertemu dengan
jodohnya. Maka intinya sodara-sodara, waktu 3 bulan di dalam sebuah kelas
adalah waktu yang wajar dan cukup untuk akhirnya jika seseorang harus menuruti
dan mengakui perasaannya kepada seseorang. Titik!
Informasi dan data-data dari intelijen saya yang agak-agak
terpercaya akhirnya memberikan gambaran yang jelas tentang fenomena yang
dikenal dikalangan ABG dengan nama “Cinlok” ini. Namun, saya tak akan berbicara
disini terlalu tajam dan dalem, saya tak ingin terlalu mencampuri perkara ini,
soalnya lagi-lagi ini urusan perasaan. Dan setiap perasaan punya haknya
masing-masing. Gak sembarangan orang bisa ikut campur didalamnya. Gelagat luar
yang tampak oleh mata bolehlah saya tebak, namun dalamnya hati terus terang
saya tak sanggup selami. Haha, saya hanya bisa berpesan kepada kawan-kawan yang
terlibat masalah ini,”Tetap fair play dan jaga persatuan kelas...”. Hehe.
4. KE-BERAKHIR-AN
Belum berakhir tentu saja, kita belum berhenti disini. Kelas
E mungkin hanyalah salahsatu langkah yang sedang kita pijakkan dalam perjalanan
hidup yang sebenarnya juga tak panjang ini. Mungkin hanya salahsatu torehan
garis berwarna yang ada dalam sebuah kanvas lukisan hidup yang belum rampung
ini. Pertemuan dengan teman-teman bagi saya pribadi hanya menegaskan bahwa Bumi
semakin menarik saja untuk dijelajahi dan sangat patut untuk disyukuri. Entah
di bagian Bumi yang mana nanti kita kembali dipertemukan Allah, semoga itu
adalah pertemuan yang baik dan menyenangkan. Iya, Insha Allah. Salam dan doa
dari saya untuk kebaikan kawan-kawan, dimana saja kalian berada. Hehe. Semoga
diberkahi Allah. :)
Affif Herman, 3 April '13
#Ketua Umum Partai Persatuan Suami Perjuangan
(PPS-Perjuangan).
Ditulis dengan agak ikhlas dan tergesa-gesa di sela-sela
kesibukan duniawi dalam mengumpulkan dan menghabiskan uang asli. :)