Kamis, 04 April 2013

E



  1.PER-AWALAN

Pada suatu hari, di hari-hari yang pertama kali kelas ini dimulai. Suasana kelas yang disebut sebagai Kelas E ini begitu rapi, tertib, dan tenang. Anak-anak rajin ini berkumpul dalam satu kelas yang sebelumnya mereka impi-impikan dan minta-minta sama Tuhan via doa-doa yang kadang khusyuk kadang tidak. Meski dengan latar belakang suku, pendidikan dan no hape yang berbeda-beda anehnya mereka sengaja keliatan belum saling akrab. Padahal mereka berasal dari satu negara, tapi masih saja sengaja saling jaim-jaim-an. Dan untuk apa sih mereka menjaimkan diri? Biar terlihat cool dan keren, gitu? Biar terlihat berkelas dan wibawa, gitu? Hadeuuh, macam gak ada kerjaan lain saja.

Jadinya ya kelas ini menjadi tidak ribut. Adem ayem sejuk-sejuk gitu. Ngomongpun masih bisik-bisik sana bisik-bisik sini, cukup terdengar sama kawan ngomong aja. Mungkin beginilah yang dimaksud dengan kelas ideal masa depan idaman para guru Taman kanak-kanak. Kelas yang di isi oleh anak-anak rajin, tertib, patuh dan sayang sama orang tuanya masing-masing. Padahal ini kan jadinya membosankan. Lalu mengapa dipertahankan? Entahlah, mungkin itu hobi.

Namun Alhamdulillah, seiiring bunga-bunga di taman kantor gubernur Aceh bermekaran, lama kelamaan kelas ini mulai agak keliatan belangnya. Beberapa kawan ecek-eceknya mulai mencoba untuk merubah suasana kelas. Misalnya ada usaha kawan-kawan yang lagaknya seperti boyben seperti  Haekal, Fidin, Andi juga Eka yang mencoba mencairkan kondisi yang beku itu. Saya tentu tidak tau apa modus yang mendorong mereka untuk berbuat tidak senonoh sedemikian rupa. Karena uangkah? Karena jabatan kah? Atau karena wanitakah? Entahlah, yang pasti usaha anak-anak muda yang masih perjaka tersebut patut untuk diberi apresiasi secara mendalam sedalam-dalamnya.

Jika ingatan saya tidak keliru, dalam amatan saya yang kurang tajam, sekitar 1,5 bulanan terakhirlah kelas ini menjadi agak lebih hidup. Anak-anak baik hati nan rajin yang sedang bernafsu merebut uang negara dengan modus beasiswa ini mulai nyaman dan hangat dalam berkomunikasi antar sesama. Mereka baru sadar bahwa mereka ternyata dari negara yang sama, negara Indonesia Raya yang alhamadulillah bagus ini. Meski ini adalah negara yang agak miskin namun tak mengapalah, apalah arti uang jika tak shalat dan mengaji kata orang tua jaman dulu.

Di waktu-waktu yang akhir ini jugalah topeng-topeng anak kelas E ini terbuka satu persatu. Ternyata topeng jaim yang mereka pakai dulu hanyalah kamuflase belaka. Mungkin itu mereka lakukan sebagai bentuk kehati-hatian, mana tau di dalam kelas ada maling atau kucing garongnya. Tapi toh, akhirnya keberadaan maling dan kucing garong di kelas ini tidak terbukti sama sekali. Karena nyatanya sebelumnya tak ada yang menyangka bahwa di kelas tersebut malah ada pemuda harapan negara dan bangsa yang baik dan dermawan titisan indatu seperti Bang Ikramullah-Yi Kwang. Dan siapa juga yg sempat mengira di kelas tersebut perangai kita malah dimata-matai oleh seorang psikolog handal abad milenium? Atau siapa pulak yang terpikir si Rena yang diam-diam macam mata-mata Korea Utara ternyata jago dan lihai bikin kue? Atau Revie sang duta besar Korea Selatan di Aceh ternyata adalah kristolog yang tak bisa dipandang sebelah mata dan tak bisa dihirup sebelah hidung?! Atau bagaimana mungkin ada atlit Tenis meja yang skor toeflnya bikin iri seperti Husaini di kelas ini? Hadeuuh, banyak deh jika kusebutkan satu persatu. Intinya, saya ecek-eceknya surprise sekali.  Nyatanya ada banyak orang keren di kelas ini! Wow. Oh my God, jika saja mereka tau, ke-jaim-an yang mereka bangga-banggakan dulu sebenarnya hanya membunuh kekerenan mereka. Mudah-mudahan mereka sadar itu dan segera nyatakan penyesalannya sama saya.

Dan begitulah seterusnya, di minggu-minggu terakhir inilah satu persatu bintang kelas muncul tak terkendali lagi. Semakin menyenangkan. Tak masuk kelas sehari jadinya gak enak. Sepi. Hehe.




2.MANUSIA LANGKA, PUNAH JANGAN.

Lalu yang penting kuberitahukan, bahwa dikelas ini ada bertengger yang namanya Fazar Muhammadin. Adalah dia yang ternyata cukup besar menyedot perhatian kelas E ini dengan quote “As we know together...” miliknya yang aduhai fenomenal itu. Lelaki single kelahiran ‘entah dimana’ ini merupakan salahsatu pejabat teras yang cukup disegani di jajaran Dinas PU di kotanya disana, namun kurang disegani di Dinas PU Kalimantan Barat karena gak dikenali. Orangnya unik, jujur, setia, kuat, tidak suka memakai jilbab, nyaris tidak bisa hamil, taat beribadah dan suka perempuan shalihah. Tipe lelaki yang sangat tidak di-idam-idamkan oleh para waria, namun dirindu-rindukan oleh para calon mertua. Bahkan statemen saya itu dibuktikan dengan adanya fakta yang baru saja saya dapatkan, bahwa status-status fesbuk beliau hanya dipenuhi oleh Ayat-ayat Allah. Ckckck, jarang lho dia bikin status-status yang berbau duniawi seperti status-status saya. Jadinya wajar dong jika para calon mertua sering rebutan untuk menjerat Fazar untuk diberikan kepada anak-anaknya.

Juga yang kurang diketahui oleh publik, bahwa lelaki bermata dua dan bermulut satu ini ternyata juga senang jalan-jalan dan menggemari bacaan yang berhubungan dengan traveling. Bahkan beliau menempuh perjalanan ke Singkil dari Banda Aceh menggunakan sepeda motornya. Ini menegaskan ketangguhan jiwa kelelakiannya yang tak usah dipungkiri dan diragukan lagi. Sulit kujelaskan memang, namun intinya Fazar adalah jenis lelaki yang langka, kita selalu berdoa dan berharap bahwa beliau bisa dijaga dengan baik oleh instansinya. Jika kalian kasih saya ijin untuk memberikan perumpamaan, maka Fazar ini bagai buah mangga yang matang di pohon. Atau semacam gula yang ketumpahan madu asli dari hutan Kalimantan. Rasanya manis aduhai olala. Maka wahai kalian yang disana, jangan sia-sia-kan kesempatan yang ada ini.

#Perasaan Bab 2 ini kayak lagi marketingin di Fazar deh...hehe.



3.PERKARA ASMARA

Perkara ini yang juga akhirnya menjadi bagian dari sejarah kelas E yang berumur hampir setara dengan umur panen jagung ini. Iya, gak salah lagi, inilah perkara yang telah memakan banyak korban sepanjang sejarah umat manusia. Perkara yang telah menyebabkan banyak lahir judul-judul sinetron dengan ribuan episodenya. Hadeuuh, tak salah lagi inilah dia yang namanya perkara Asmara. Heuheu.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk jatuh hati? Jawabannya tergantung siapa subjeknya, tak bakalan pernah sama antara yang satu dengan yang lain. Karena hitung-hitungannya gak pernah matematis, gak pernah bisa diukur. Karena ini udah masuk ke wilayah hati yang berhubungan erat dengan perasaan, wilayah yang tak terhingga dan terkadang malah bisa absurd. Tak ada koefisien yang bisa total mengikatnya, baik waktu maupun jarak. Jika dicontohkan, makanya terkadang yang terjadi dilapangan memberikan kita fakta bahwa bisa saja seseorang baru jatuh hati dalam hitungan tahun, atau sebaliknya tak sampai satu haripun ada yang sudah yakin 100% merasa telah bertemu dengan jodohnya. Maka intinya sodara-sodara, waktu 3 bulan di dalam sebuah kelas adalah waktu yang wajar dan cukup untuk akhirnya jika seseorang harus menuruti dan mengakui perasaannya kepada seseorang. Titik!

Informasi dan data-data dari intelijen saya yang agak-agak terpercaya akhirnya memberikan gambaran yang jelas tentang fenomena yang dikenal dikalangan ABG dengan nama “Cinlok” ini. Namun, saya tak akan berbicara disini terlalu tajam dan dalem, saya tak ingin terlalu mencampuri perkara ini, soalnya lagi-lagi ini urusan perasaan. Dan setiap perasaan punya haknya masing-masing. Gak sembarangan orang bisa ikut campur didalamnya. Gelagat luar yang tampak oleh mata bolehlah saya tebak, namun dalamnya hati terus terang saya tak sanggup selami. Haha, saya hanya bisa berpesan kepada kawan-kawan yang terlibat masalah ini,”Tetap fair play dan jaga persatuan kelas...”. Hehe.



4. KE-BERAKHIR-AN

Belum berakhir tentu saja, kita belum berhenti disini. Kelas E mungkin hanyalah salahsatu langkah yang sedang kita pijakkan dalam perjalanan hidup yang sebenarnya juga tak panjang ini. Mungkin hanya salahsatu torehan garis berwarna yang ada dalam sebuah kanvas lukisan hidup yang belum rampung ini. Pertemuan dengan teman-teman bagi saya pribadi hanya menegaskan bahwa Bumi semakin menarik saja untuk dijelajahi dan sangat patut untuk disyukuri. Entah di bagian Bumi yang mana nanti kita kembali dipertemukan Allah, semoga itu adalah pertemuan yang baik dan menyenangkan. Iya, Insha Allah. Salam dan doa dari saya untuk kebaikan kawan-kawan, dimana saja kalian berada. Hehe. Semoga diberkahi Allah. :)


Affif Herman, 3 April '13
#Ketua Umum Partai Persatuan Suami Perjuangan (PPS-Perjuangan).
Ditulis dengan agak ikhlas dan tergesa-gesa di sela-sela kesibukan duniawi dalam mengumpulkan dan menghabiskan uang asli. :)